Selama di dalam pesawat, Rey memilih memejamkan kedua matanya seperti orang yang sedang tertidur. Dari luar terlihat tenang dan bisa diajak kerja sama tetapi diam- diam mengigit lawannya tanpa ampun. Disisi yang berseberangan Aland berulang kali melirik kearah sahabatnya. Seakan tidak ingin lengah sedikitpun untuk mengawasi gerak- gerik pemuda itu.
Suasana di dalam pesawat sangat hidup berkat lelucon atau candaan Marco. Sesekali Aland dan Jason akan menimpali pemuda itu. Sehingga tawa beberapa gadis terdengar mengalun memenuhi setiap sudut ruang dari pesawat tersebut. Semua orang terlihat menikmati liburan mereka. Hanya Rey yang tidak bergeming sejak awal.
"Kenapa wajahmu terlihat muram?" tanya Marco penasaran.
"Aku teringat pada Audy, bukankah liburan ini dipersiapkan untuknya? Kenapa ia malah tidak jadi ikut?" keluh Wyne yang terlihat masih menyimpan rasa kesalnya.