"Ya... Ayah benar, saya bukan tidak ingin mengajak Aland, saya takut mengganggu waktu kebersamaannya dengan Megan." jawab Rey tidak sepenuhnya jujur tetapi tetap tenang.
"Megan?" tanya Tuan Smith terlihat mengerutkan kening. Beliau segera duduk di atas sofa berseberangan dengan Rey.
"Ya." jawab Rey tanpa rasa takut.
"Lalu apa tujuanmu ke sini?" tanya Tuan Smith tanpa basa- basi lagi.
"Menemui kekasihku." sahut Rey singkat, padat dan jelas.
"Kekasihmu? Siapa? Istriku?" desak Tuan Smith.
"Anak perempuan Ayah satu-satunya, saudara kembar dari Aland." Jawab Rey lugas.
Prang!
Sebuah cangkir berisi coffee jatuh ke bawah bertabrakan dengan lantai marmer. Suaranya membuat kedua pria beda generasi tersebut memalingkan wajah mereka ke arah nyonya Smith. Rasa terkejut terlukis jelas pada paras cantik wanita itu. Disisi lain, Tuan Smith segera memerintahkan seorang pelayan untuk membersihkan kekacauan yang dibuat oleh istrinya.