Banyak orang cuek dan dingin itu peduli hatinya namun hanya saja dia itu gengsi dan lebih untuk tidak menunjukkan nya.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 wib semua siswa berhamburan untuk keluar dari kelas dan Menuju ke kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang telah lapar sedari tadi. Namun tidak dengan Nisa yang harus mengambil seragam sekolah nya dulu di koperasi sekolah sebelum nanti banyak yang murid lain yang mengambil.
"Kita ngambil seragam nya sekarang ya kalau nanti keburu ramai dan pasti akan lama" ujar Nisa kepada Adit yang tengah bermain ponsel.
"Gue mau makan dulu laper dari tadi belum makan" bohong Adit.
"Yaudah kamu makan bekal aku aja kalau kamu harus ke kantin lama pasti" balas Nisa mengambil kotak makanan nya ditas sekolah nya.
"Nih" serunya lagi sembari memberikan kotak makanan nya.
"Gak usah tu kan punya Lo yakali gue harus makan" ujar Adit yang masih menatap layar ponselnya.
"Udah gak papa katanya kamu lapar tadi lagian ini juga gak aku racunin kok makanan juga halal" balas Nisa lalu Adit mematikan teleponnya dan melihat ke arah Nisa setelah itu menerima nya awalnya dia ragu-ragu namun di juga penasaran ada apa didalam kotak tersebut karena dari harum nya aja udah wangi diapun membuka kotak makanan nya sedikit terkejut ternyata kotak makanan itu berisi nasi goreng makanan kesukaannya dan kelihatan nya makanan itu enak sekali sehingga tanpa ragu dia pun mulai menyuapkan nasi goreng tersebut ke mulutnya dan benar saja nasi gorengnya sangat enak sekali baru pertama kali dia makan nasi goreng seenak ini dan tanpa dia sadari dia sudah menghabiskan nasi gorengnya.
"Nih minumnya" seru Nisa memberikan botol minuman yang dia bawa.tanpa ragu lagi Adit pun menerima nya dan meminumnya.
"Udah kenyang kan Yok sekarang ke koperasi sekolah ngambil seragam nya sebelum ramai dan bel masuk berbunyi" ujar Nisa sembari memasukkan kotak makanan dan minuman nya ke tasnya.
"Yo" balas Adit. Sebenarnya tadi itu dia hanya berpura-pura lapar karena dia tidak mau jika harus mengambil seragam sekolah karna pasti itu berat sekali mangkanya dia tadi akting begitu namun siapa sangka Nisa malah berbaik hati memberikan kotak makanan nya kepada dia mau tak mau sekarang dia harus membalas Budi atas kebaikan Nisa dan menurutinya. Lalu mereka menuju ke koperasi sekolah sesampainya disana kemudian mereka langsung mengambil seragam sekolah yang sudah disendirikan menurut kelas mereka masing-masing.
"Lo bawa yang itu gue bawa yang ini" ujar Adit menunjuk kardus berukuran kecil lalu mengangkat kardus yang berukuran besar.
"Iya" balas Nisa lalu mencoba mengangkat kardus yang kecilnamhn ternyata berat walaupun berukuran kecil tapi itu berat.
"Bisa gak?" Tanya Adit.
"Bisa kok" balas Nisa yang masih berusaha mengangkat kardus nya namun tidak bisa-bisa. Adit yang melihat itu pun sontak menaruh kembali kardus nya dan mengambil sebagian seragam yang ada di kardus Nisa lalu menaruh nya dikardus miliknya.
"Kalau keberatan tu bilang jangan dipaksain tuh udah gue kurangin udah agak ringan" seru Adit lalu mengangkat kembali kardusnya.
"Eh iya terimakasih" balas Nisa tak enak hati. Setelah itu mereka kembali lagi ke kelas dan membagikan seragam teman-teman nya ke meja nya masing-masing sesuai nama yang sudah ada didalamnya.
"Semua udah kan gue mau pergi" ujar Adit.
"Iya udah lengkap kok" balas Nisa. Lalu Adit pergi keluar dari kelas. Sedangkan Nisa memilih untuk duduk dibangku nya sembari memainkan ponselnya sesekali dia berbalas pesan dengan Karin sahabat nya itu.
***
Bel sekolah sudah berbunyi saatnya semua murid untuk bergegas pulang ke rumah nya masing-masing.
"Sa aku duluan ya" ujar indah lalu beranjak dari bangkunya.
"Iya ndah" balas Nisa kemudian memasukkan seragam dia tadi dan seragam punya Karin. Berhubung Karin tidak berangkat dia akan membawa kan seragam milik Karin. Setelah itu dia bergegas untuk pulang dan memesan ojek online namun tiba-tiba hp Kayla mati karna kehabisan baterai alhasil dia harus mencari tukang ojek biasa.
"Kok gak aja tukang ojek sih kemarin aja ada pada mangkal disana tapi sekarang kok gak ada sih pada kemana?" ujar Nisa sembari menunggu Abang ojeknya di depan sekolah. Namun sudah hampir kurang lebih 15 menit an belum aja tukang ojek nya yang lewat kalaupun mau naik taksi uang dia tidak cukup untuk membayar nya.
"Emm jalan ada deh dari pada nanti Selak kemalaman nunggu ojeknya" seru Nisa lalu berjalan menuju rumah nya ketika baru dapat beberapa langkah tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti didepan nya. Dan ternyata mobil tersebut mobil yang dikendarai oleh Adit.
"Mau kemana Lo?" Tanya Adit.
"Aku mau pulang ada apa ya?" Seru Nisa.
"Jalan kaki?" Tanyanya Adit lagi.
"Iya soalnya sedari tadi nunggu ojek gak ada yang lewat mau pesan ojek online hp aku mati" balas Nisa.
"Yaudah naik" pinta Adit
"Hah?" Tanya Nisa yang tidak paham apa yang dikatakan oleh Adit.
"Lo bude* atau gimana sih gue suruh Lo naik ke mobil gue" balas Adit.
"Ngapain aku naik ke mobil kamu?" Tanya Nisa yang masih belum paham.
"Bener-bener ya Lo gue mau nganterin Lo pulang gue kasian aja kalau lihat Lo harus jalan kaki Mana sendirian lagi" terang Adit.
"Oh udah gak usah repot-repot lagian rumah aku cuman Deket kok" balas Nisa.
"Udah masuk aja lagian bentar lagi mau ujan" seru Adit. Emang apa yang dikatakan Adit itu benar cuaca hari ini sedang mendung dan mungkin beberapa menit lagi hujan akan turun tapi disisi lain dia takut kalau Abi nya tau kalau dia diantar pulang sama laki-laki karna sedari dulu dia tidak mau jika diantar pulang sama teman cowoknya. Tapi kalaupun dia menolak pasti dia akan kehujanan dan nantinya dia akan sakit diapun sekarang lagi bingung.
"Emm gimana ya" seru Nisa bingung.
"Gue tau apa yang sedang Lo pikirkan tenang Lo nanti gue turunin didepan gang aja kalau Lo gak mau gue turunin didepan rumah Lo" balas Adit yang tau apa yang sedang dipikirkan oleh Nisa. Nisa yang mendengar ucapan Adit sontak kaget dan diapun akhirnya masuk kedalam mobilnya Adit. Dan benar saja baru beberapa menit hujan deras turun membasahi kota Jakarta. Nisa yang berada dalam satu sama adit sedari tadi hanya diam menikmati pemandangan pohon-pohon yang ada disamping jalanan sedangkan Adit fokus menyetir.
"Eh iya nanti ada pertigaan belok kekiri" ujar Nisa sesekali dan mendapat anggukan kepala oleh Adit. Setelah melewati pertigaan dan belok kiri akhirnya Nisa memutuskan untuk turun disitu.
"Aku turun situ aja terimakasih sudah mengantarkan aku pulang maaf tidak bisa memampirkan kamu ke rumah aku" seru Nisa sontak Adit langsung menepikan mobilnya.
"Beneran Lo mau turun disini? Diluar masih hujan Loh" ujar Adit.
"Iya gak papa kok lagian rumah ku tinggal beberapa langkah aja" balas Nisa.
"Yaudah bawa payung gue aja nih" seru Adit mengambil payung nya yang ada dijok belakang.
"Eh iya makasih besok tak kembalikan" ujar Nisa menerima payung nya.
"Gak usah dikembalikan gak papa kok" seru Adit.
"Aku gak enak besok tak kembalikan aja ya" balas Nisa.
"Yaudah terserah kamu" ujar Adit.
"Kalau begitu aku pulang dulu sekali lagi terimakasih banyak" seru Nisa lalu keluar dari mobil Adit.
"Sama-sama" balas Adit. Lalu Adit melajukan kembali mobilnya.