"Assalamualaikum, Mamah."
"Waalaikumsallam. Eh anak kesayangan Mamah udah pulang. Gimana kuliah hari pertamanya? Menyenangkan kan? Teman-temannya gimana? Baik-baik semuanya kan?" tanya Mamahnya Aneska dengan seribu pertanyaan.
Aneska tidak menjawab pertanyaan Mamahnya satu pun. Aneska hanya memeluk Mamahnya dengan sabgat erat. Membuat Mamahnya kebingungan dengan sikap Aneska yang seperti ini. Dan Aneskan juga menangis di dalam pelukan Mamahnya. Membuat Mamahnya semakin khawatir dengannya.
"Kamu kenapa sayang? Kok kamu tiba-tiba peluk Mamah kaya gini? Kok kany juga nangis si? Ada yang jahatin kamu ya di kampus? Siapa? Biar Mamah marahin ya orang itu. Ayo dong sayang, bicara. Jangan buat mamah jadi khawatir kaya gini."
Kemudian Aneska melepaskan pelukannya. Aneska menghapus air matanya dan langsung bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Engga kok Mah, aku ga apa-apa."
"Bohong. Pasti kamu lagi bohong kan sama Nenek. Kalo ga apa-apa, kenapa kamu nangis kaya gini?"