"Mah, kak" sapa Aneska.
Faras yang tidak suka dengan sikap Aneska yang suka pergi-pergi ga jelas langsung memarahinya.
"Bagus. Kamu dari mana aja?"
"Main."
"Kenapa sih kamu suka banget main ga jelas di luaran kaya gitu. Emangnya kurang apa Mamah dan kakak selama ini ke kamu."
Aneska hanya bisa terdiam. Padahal di dalam hatinya Aneska ingin sekali menjawab semua perkataan yang telah dilontarkan oleh Faras. Tentang perasaannya kepada keluarganya sendiri selama ini. Tetapi Aneska tidak suka keributan. Sehingga dia hanya memilih untuk diam dan merasakan semuanya sendiri di dalam hatinya.
"Kak Faras ga ngerti perasaan gua. Semuanya ga ada yang bisa ngertiin perasaan gua. Rasanya pingin banget gua balikin semua perkataan kak Faras. Tapi gua males ribut. Lebih baik gua iyain aja. Kayanya walaupun gua bilang juga ga akan merubah keadaan," pikir Aneska di dalam hatinya.
"Yoi."
"Yaudah sekarang kamu duduk dulu sayang sini di depan kakak. Kita makan malam bersama ya," sambung Chintya.