"Astaga," ucap semua orang yang mendengarnya karena merasa kaget.
"Kamu ga apa-apa Mas?" tanya Chintya.
"Kamu kenapa nak? Kamu mau minum? Kenapa ga bilang aja tadi?"
"Iya. Kenapa kamu ga bilang Mas. Kan bisa aku ambilin."
"Kenapa perasan saya jadi ga enak kaya gini ya? Dan kenapa juga saya jadi kepikiran sama Ana? Perasaan saya ke Ana ga enak. Emang dia sekarang ga ada kabarnya lagi. Tapi kira-kira dia dimana ya? Apa dia baik-baik aja sekarang atau dia lagi dalam masalah sekarang?" pikir Faras di dalam hatinya.
"Mas. Mas Faras. Kok kamu diam aja si?" tanya Chintya.
"Eh, iya. Engga. Saya ga apa-apa. Tadi emang saya ga sengaja aja senggol piring itu. Tadinya saya mau ambil buahan."
"Uhuk. Kode aja kak Faras," ledek Abighail.
"Kamu apaan si," jawab Faras
"Oh gitu. Ya ampun bilang dong Mas sama aku kalo kamu mau makan buah."
"Iya, maaf."
"Kalo gitu Mamah beresin belingnya dulu ya."
"Ga udah Tante. Biar aku aja yang beresin."
