"Aneska. Saya boleh tanya sesuatu ga sama kamu?"
"Tanya apa Mas? Tanya aja. Ga apa-apa."
"Tadi kamu ada di tempat makan waktu saya dan Nesya makan siang kan?"
Aneska terkejut dengan pertanyaan Raka barusan. Aneska tidak menyangka jika ternyata Raka melihat kehadiran dirinya di tempat makan tadi.
"Ternyata Mas Raka liat aku di sana. Terus aku harus jawab apa ini?" pikir Aneska di dalam hatinya.
"Kok kamu diam aja? Kenapa?" tanya Raka kembali.
"I... Iya, Mas. Tadi aku emang ada di sana. Kebetulan aku lagi belanja buat warung aku. Maaf aku ga sapa kamu sama Mba Ana. Soalnya aku takut ganggu kalian berdua. Sekali lagi maaf ya, Mas," jelas Chintya.
"Apa jangan-jangan kamu sedih karena tadi kamu habis liat saya dan Nesya berduaan?"
"Mas Adrian. Apa-apaan si. Ya engg... Engga lah. Masa aku cemburu. Kalian berdua itu kan Mamah dan Ayahnya Davina. Jadi wajar aja kan. Lagian emangnya aku siapanya Mas Adrian harus sedih karena liat kedekatan kalian berdua."