Gadis berambut pirang itu berjalan memasuki rumahnya sambil menggumamkan musik klasik yang terdengar indah. Senyumnya terus tercetak, tanpa ada kata untuk melunturkannya, padahal dia sudah berada di dalam rumah tanpa pemandangan indah seperti beberapa jam yang lalu.
Ayumi mendaratkan tubuhnya di salah satu sofa empuk, memperhatikan semua foto yang dia ambil sore tadi. Wajahnya nampak cantik, tapi gadis di sampingnya itu juga tak kalah cantik. Andai saja ada Alfa di sana, mungkin rasa bahagianya akan berlipat ganda. Sayang sekali cowok itu tidak ada.
Namun, Ayumi juga masih tak yakin dengan apa yang di kataka Ebi tadi. Seharusnya jika benar Alfa adalah teman sebangkunya, Ebi memberikan bantuan untuk mendekatkan mereka atau mungkin mengajukan diri sebagai orang yang sangat membantu. Gadis itu tidak peka dalam melihat perasaan temannya.
Ayumi menghela samar, meletakkan ponselnya di atas perut sambil memjamkan beberapa saat sebelum seseorang duduk di sebelahnya.
