Wutt!!!
Belum selesai ucapannya, si Golok Tanpa Tanding sudah memburu ke depan. Golok mustika di tangannya sudah bergerak lagi. Sebuah serangan maha dahsyat dilayangkan tanpa tedeng aling-aling.
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa memicingkan matanya. Dia tahu bahwa serangan kali ini sangat berbeda dengan serangan sebelumnya.
Sinar putih keperakan berputar-putar menyelimuti alam semesta. Hawa golok terasa sanggup merobek kulit. Hanya beberapa detik saja, tokoh aliran sesat itu sudah tiba di hadapan Raka Kamandaka.
Bacokan dan tusukan golok segera menggempur pemuda itu. Setiap serangannya sudah melalui perhitungan matang. Setiap jurus yang digerakkan olehnya telah melewati latihan keras.
Jadi dahsyatnya jurus itu tidak perlu diragukan lagi.
Cahaya golok seakan mengurung tubuh Pendekar Pedang Pencabut Nyawa. Si Golok Tanpa Tanding menyerang tanpa berhenti. Serangan itu juga susul menyusul. Belum habis jurus pertama, jurus kedua langsung tiba. Begitu hingga seterusnya.