Melihat serangan maut tersebut, si Golok Pelenyap Kebahagiaan langsung bersikap jauh lebih serius lagi. Golok sakti di tangannya ikut bergerak.
Pusaka itu diayunkan dengan sekuat tenaga. Sinar hitam berkelebat. Detik berikutnya segera terjadi benturan yang memekakkan telinga.
Trangg!!!
Percikan api terlihat. Malak menjadi terang untuk sesaat. Selanjutnya, kedua belah pihak telah menarik kembali senjatanya masing-masing.
Setelah itu, si Golok Pelenyap Kebahagiaan memilih untuk melancarkan serangan lebih dulu. Golok itu diayunkan ke depan. Tampak sinar hitam menyambar bagaikan luncuran anak panah.
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa menarik muka. Pedang di tangannya segera disilangkan di depan dada.
Pertarungan tersebut berlanjut. Masing-masing pihak sudah mengerahkan kemampuannya hingga ke titik tertinggi. Semakin lama jalannya pertarungan, maka jurus yang dikeluarkan pun jauh lebih hebat lagi.