Di pinggangnya terselip sebatang pedang mustika. Sekali lihat saja, Raka sudah tahu kalau senjata tersebut merupakan pusaka yang luar biasa.
"Sampurasun para pendekar yang aku hormati …" kata pria tersebut sambil membungkukkan tubuhnya.
Suaranya masih sama seperti sebelumnya. Masih lantang, masih berwibawa.
"Rampes …" jawab para tokoh secara bersamaan.
"Perkenalkan, aku Mahapatih Pandita Dewata. Kedatanganku kemari tak lain adalah karena membawa tugas dari Prabu. Sebagai perayaan tahunan dunia persilatan, beliau yang terhormat telah menggelar sebuah acara perebutan sebuah kitab sakti yang menjadi salah satu pusaka Kerajaan. Kitab itu berisikan tentang bagaimana caranya menyempurnakan tenaga dalam hingga ke titik sempurna,"