"Hahaha … apakah kau tidak bercanda?" si gadis yang berdiri di tengah tertawa dengan angkuh.
"Akus serius," jawab Raka masih tenang.
"Atas dasar apa kau mengadakan tantangan ini?"
"Ada suatu persoalan yang tidak dapat aku jelaskan kepada kalian,"
"Kalau begitu, kepada siapa persoalan itu patut untuk dijelaskan?"
"Kepada guru kalian,"
Mendengar gurunya dibawa-bawa, pria yang agak kurus yang berdiri di sebelah kanan tiba-tiba menarik muka. Dia paling tidak suka jika ada orang lain yang seenaknya membawa guru mereka.
"Pemuda sialan, memangnya kau pikir kau siapa, sehingga berani mengatakan hal itu? Ketahuilah, guru kami tidak akan mau bertemu dengan manusia rendahan sepertimu," bentaknya gusar sambil menunjuk wajah Raka Kamandaka menggunakan telunjuk kanannya.
"Karena itulah aku akan memaksanya agar mau bertemu denganku," jawabnya sambil tersenyum sinis.
"Bangsat kecil. Sepertinya mulutmu harus diberi pelajaran seberat mungkin!"
Wushh!!!