"Hemm, rupanya begitu. Baiklah, mulai hari ini hingga tiba waktunya, lebih baik kau banyak istirahat saja. Ingat, Pendekar Pedang Awan Kelabu bukanlah lawan yang mudah. Jujur saja, kalau berhadapan dengannya, aku sendiri tidak punya keyakinan untuk menang," ucap Arya Saloka sungguh-sungguh.
"Baik, aku mengerti," jawab Raka sambil menganggukkan kepalanya.
Yang lain segera tersenyum. Meskipun mereka tahu bahwa duel nanti akan berjalan sangat menegangkan dan belum diketahui siapa pemenangnya, namun para tokoh tersebut tidak dapat berbuat banyak.
Mereka hanya mampu berharap yang terbaik. Selain itu, rasanya tidak ada apapun lagi yang mampu dilakukan olehnya.
Malam telah tiba. Para tokoh dunia persilatan sudah kembali ke tempatnya masing-masing. Yang masih ada di ruangan itu tinggal dua orang. Yaitu hanya Raka Kamandaka dan Anggita Mayang.
Mereka duduk secara berhadapan. Masing-masing saling membungkam mulutnya masing-masing.