Pendekar Pedang Pencabut Nyawa berlaku nekad. Dua serangan itu bersifat keras. Dan dia ingin melawannya dengan kekerasan pula.
Dentingan nyaring terus mengikuti jalannya pertarungan. Pertemuan tiga senjata pusaka yang luar biasa itu menyebabkan keadaan di sekitarnya berubah hebat. Para pendekar yang juga sedang bertarung dengan lawannya masing-masing, segera memilih pergi menjauh. Mereka tidak mau menjadi korban salah sasaran.
Ketiganya sudah melewati pertarungan selama empat puluh jurus. Selama itu, posisi kedua belah pihak terus berganti. Sehingga siapapun masih kesulitan untuk menentukan siapa yang akan menang dan siapa yang akan kalah.
Menjelang jurus kelima puluh tiga, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa membentak nyaring. Seluruh tubuhnya tiba-tiba diselimuti oleh hawa pembunuh yang sangat pekat. Hawa pembunuh itu beberapa kali lipat lebih pekat daripada biasanya.
Trangg!!!
