Semua orang melengak. Tujuh pasang mata menatap kepada orang yang baru saja datang tersebut. Untuk beberapa saat lamanya suasana di sana, atau lebih tepatnya di sekitar meja Raka Kamandaka, tampak hening.
"Gadis kecil kotor mana yang Tuan maksudkan?" tanya Arya Saloka pada akhirnya mengajukan tanya.
"Ada, pokoknya dia masih kecil. Usianya paling tiga atau empat belas tahun. Aku melihat, tadi dia masuk kemari," katanya dengan suara tetap tegas dan kereng.
"Kami merasa tidak melihatnya. Ehmm, ngomong-ngomong, memangnya kenapa kalian mencari gadis kecil itu?"
"Dia telah berani kurang ajar kepada majikan kami,"
"Kurang ajar bagaiamana maksud, Tuan?"
"Dia sudah memaki majikan kami,"
Arya menganggukkan kepalanya beberapa kali. Seolah-olah dia mulai mengert tentang permasalahannya.