Mereka tidak pernah menyangka bahwa kemampuan lawannya demikian tinggi. Ketiganya sangat yakin kalau tenaga dalam lawannya saat ini pasti telah mencapai tahap sempurna. Sebab jika bukan demikian, rasanya tidak mungkin mereka bisa dibuat tergetar hanya lewat benturan pusaka saja.
Ketiga orang itu bukan pendekar kelas teri. Mereka termasuk ke dalam jajaran pendekar kelas satu. Bahkan kemampuannya mungkin diatas rata-rata. Sungguh tak disangka, kejadian barusan terasa mimpi baginya.
Sedangkan di posisi lain, Pendekar Pedang Awan Kelabu hanya memandang ketiga lawannya dengan tatapan dingin. Dia tidak bicara, tidak pula melancarkan serangan.
Dirinya hanya menunggu. Menunggu sampai ketiga orang itu bergerak kembali. Bagi Pendekar Pedang Awan Kelabu, berada di posisi yang diserang sebenarnya lebih menguntungkan. Sebab kita bisa mendapatkan beberapa keunggulan. Salah satunya adalah kita bisa melihat gerak-gerik lawan.