Tanpa bicara lebih jauh lagi, Pendekar Pedang Awan Kelabu segera membuka surat tersebut. Kemudian dia langsung membacanya dengan serius.
Saat membaca, orang itu telihat mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali. Sesaat setelah selesai membacanya, dia kemudian memberikannya kepada Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.
"Kenapa kau memberikannya kepadaku?" tanya Raka keheranan.
"Kau harus baca," jawab Pendekar Pedang Awan Kelabu.
Raka mengangguk. Dia segera menerima surat tersebut lalu membaca isinya pula. Saat membacanya, wajah pemuda itu langsung berubah kaget.
Siapapun yang membaca isi suratnya pasti akan mengalami hal serupa.
Berikut isinya:
"Sobat, maafkan aku karena telah mengecewakanmu. Terkait duel kita itu, terpaksa harus aku batalkan. Jika nanti aku tidak mati, maka aku akan kembali menantangmu berduel. Namun jika aku mati, maka orang yang membunuhku itu yang bakal berduel denganmu,"
"Pedang Delapan Penjuru …"