"Sungguh tidak malu jika kau disebut sebagai pendekar angkatan muda tanpa tanding," kata orang asing yang berdiri di belakangnya.
"Kita baru bertemu dengan pemuda ini, kita juga belum bergerak. Bagaimana mungkin kau bisa bicara seperti itu?" tanya rekannya yang berdiri di sisi sebelah kanan.
Jika belum melakukan apapun, bagaimana mungkin seseorang bisa menilai orang lain?
Pertanyaa itu mendadak muncul dalam benak orang tersebut. Dia sungguh merasa heran dengan pendapat rekannya. Kenapa pemuda serba putih itu bisa disebut pendekar angkatan muda tanpa tanding? Memangnya dia sudah pernah bertarung dengan semua pendekar yang satu generasi dengannya? Lalu, di sisi lain, apakah rekannya tersebut pernah melihat pemuda itu bertarung, sehingga dia berani bicara demikian?
Untuk beberapa saat, dia hanya terdiam sambil menantikan jawaban dari rekannya. Orang itu sangat berharap pertanyaannya dijawab. Karena kalau sampai tidak dijawab, mungkin siang malam dia tidak akan bisa tidur.