Sringg!!!
Sinar kehitaman segera menyeruak ke seluruh jaga raya. Hawa pembunuhan bercampur dengan hawa kematian. Sangat kental. Sangat menyeramkan. Begitu menakutkan.
Pedang Pencabut Nyawa akhirnya telah keluar dari sarungnya.
Raka Kamandaka mengacungkan pedang itu setinggi mungkin. Seolah-olah dia ingin memperlihatkan pusaka tersebut kepada semua orang. Seakan dirinya ingin dunia tahu bahwa dia lah pemilik Pedang Pencabut Nyawa. Sebuah pusaka yang pernah menggetarkan langit dan bumi pada puluhan tahun silam.
Anggita Mayang, Cempaka Ungu dan delapan anggota Perkumpulan Sembilan Wanita Langit menatap pusaka itu lekat-lekat. Sembilan pasang mata wanita cantik itu seolah terpesona oleh pedang tersebut.
Mereka seakan-akan merasakan adanya daya magnet yang sangat besar. Sehingga meskipun tidak mau melihat, mereka tetap dipaksa untuk melihatnya.
Kemunculan pedang pusaka tersebut membuat semuanya terdiam. Waktu seolah berhenti. Bumi juga seperti berhenti berputar.