Sembilan wanita cantik itu menyambut kedatangan Raka Kamandaka dengan senyuman hangat. Mereka sangat girang karena pada akhirnya bisa mengalahkan Perkumpulan Pedang Sesat yang selama ini sudah menggemparkan daerah sekitar itu.
"Malam ini kita berjaga di sini saja. Besok pagi kita baru pergi ke perkampungan untuk menyerahkan anak-anak itu kepada orang tuanya," kata Raka memberikan usul.
"Aku setuju dengan usulmu," ujar Anggita Mayang menyetujui.
Setelah itu mereka segera mengurus mayat-mayat anggota Perkumpulan Pedang Sesat. Raka membuat lubang besar untuk menguburkan mereka.
Begitu semuanya selesai, dia bersama yang lainnya segera berjaga di tempat tersebut.
Kentongan kedua baru saja lewat. Keadaan semakin sepi, semakin sunyi. Seolah di dunia ini tiada kehidupan lagi. Cicit kelelawar tiba-tiba menggema, memecah keheningan malam yang kelabu.
Bulan di atas sana nampak pucat. Sepucat harapan Anggita Mayang saat ini.