Namun secara tiba-tiba, tepat ketika keduanya berada di sebuah persimpangan jalan, empat orang yang sebelumnya mereka lihat di kedai arak, sekarang dilihatnya kembali. Empat orang tersebut datang dari empat penjuru.
Masing-masing berjalan dengan tenang dan santai. Wajahnya kalem. Seolah-olah kemunculannya itu tidak berarti apa-apa.
Namun bagi Raka dan Eyang Wijaya, mereka tahu bahwa empat orang asing tersebut pastinya mempunyai maksud lain. Terkait apa maksud pastinya, keduanya belum bisa mengetahui. Setidaknya untuk saat ini.
Empat orang asing itu tiba ketika jarak di antara keduanya hanya tersisa sekitar delapan langkah saja. Kedua belah pihak saling pandang untuk sekejap.
"Maaf kalau kami sudah mengganggu perjalanan Tuan berdua," kata salah seorang pria.