Malam harinya, Raka sudah tiba kembali di kamarnya. Dia datang sambil membawa satu stel pakaian wanita.
Pemuda itu sengaja membelikannya untuk Candika Sari. Mengingat bahwa pakaian gadis itu sudah mengalami robekan di bagian dada sebelah kanannya.
Walaupun gadis cantik tersebut tidak bicara ataupun menyuruhnya, namun Raka mempunyai pemikiran tersendiri. Dia tahu bahwa bagian itu termasuk ke dalam bagian yang tidak boleh dilihat oleh sembarangan orang. Apalagi oleh seorang lawan jenis.
"Sari, kau pakailah pakaian ini. Aku sengaja membelikannya untukmu," kata Raka sambil memberikannya begitu dia sudah berada di dalam.
Candika Sari terkejut. Dia hanya bisa berdiri mematung tanpa tahu harus berbuat apa.
"Tapi … bukankah aku tidak menyuruhmu?"
"Aku tahu. Hanya saja aku juga mengerti tentang wanita. Robekan pada pakaian yang kau kenakan itu berada di sekitar daerah yang tidak boleh dilihat sembarangan. Jadi sudah sepantasnya kau menggantinya,"