Melihat kedatangannya yang turun melayang dari atas wuwungan, mau tak mau Empat Datuk Dunia Persilatan itu dibuat tertegun juga.
Atap wuwungan itu sangat tinggi. Tidak banyak para pendekar yang sanggup naik turun seenak hatinya. Apalagi mereka bisa turun melayang seperti halnya para Dewa dalam dongeng.
Hal seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah mempunyai ilmu meringankan tubuh sempurna. Jika belum, jangan harap dia bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Raka Kamandaka.
Tubuhnya seringan asap. Melayang dengan indah, dan mendarat dengan mulus.
"Apakah yang tadi bertarung melawanmu adalah si Banteng Tiga Tanduk dan Tangan Delapan?" tanya Eyang Batara Bodas begitu Raka sudah tiba di hadapannya.
"Benar, Eyang,"
"Mereka kabur?"
"Tidak, mereka telah mati,"
"Sungguh?" tanya Eyang Wijaya Kusuma si Pedang Malaikat Pembasmi Iblis.
"Aku tidak berbohong," jawab Raka Kamandaka.