Waktu terus berlanjut. Kentongan pertama sudah lewat. Kentongan kedua mulai terdengar kembali.
Jauh di ke dalaman hutan sana, keadaan semakin sepi sunyi. Hening. Tak ada suara apapun yang terdengar. Kecuali hanya gemerisik pohon bambu dan dahan-dahan kecil yang bergesekan tertiup angin malam yang lirih.
Suara jangkrik tiba-tiba memecahkan keheningan di sana. Suara lolongan anjung dan serigala, menambah daya seram di hutan tersebut.
Namun walaupun keadaan di dalam hutan sana terbilang seram, tetapi keadaan di halaman Markas Organisasi Rajawali Merah jauh lebih seram lagi.
Di halaman itu memang tiada hantu. Tiada pula sukma gentayangan seperti dalam dongeng.
Yang ada hanyalah puluhan mayat manusia. Mereka tewas dalam kondisi berbagai macam. Ada yang putus kepala, putus tangan dan kaki, ada pula yang terpotong tubuhnya menjadi dua bagian.