"Jangan sakiti mantu kesayanganku karena aku akan menjadi orang pertama yang akan menghukummu, Amurwa!"
"Insya Allah, Paman. Amurwa tidak berjanji tapi Amurwa akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Apalagi dia sudah melengkapi kebahagiaanku dengan memberiku anak-anak yang solih dan solihah. Iya kan Sayang?"
Amurwa mencium istri dan kedua anaknya dengan mesra. Paman Karyajasa memandang mereka dengan binar mata bahagia.
"Andaikan saja Agus juga memiliki wanita yang solihah seperti istrimu, dia pasti juga akan merasakan kebahagiaan yang sama denganmu, Amurwa."
"Aku tetap berdoa Sari bisa kembali pada Agus dan bisa menjadi istri solihah, Kakek. Bagaimanapun Cindy membutuhkan kasih sayang ibunya."
"Tidak, Agus tidak boleh menerima Sari yang sudah menyeleweng dengan laki-laki lain. Dia harus menceraikan istrinya segera. Biarkan dia bahagia dengan wanita solihah yang lain."