"Naik angkot, bang.. Iya kalau pulang bareng ya selalu nebeng.. lebih aman juga wkwk.." ucap Roy.
"Hahah.. pintar ya lo.. beruntung deh lo bisa punya teman kayak dua bidadari ini wkwk..." ucap Ikbal.
"Lebay!!" ucap Zoya dan Elzia secara bersamaan.
"Emang dasar gak tahu diri ya lo berdua. Gue puji juga bukannya say thank you.. eh malah ngehujat." ucap Ikbal geleng-geleng kepala.
Mereka hanya menatap malas Ikbal.
"Ya udah kuy pulang.." ucap Elzia.
"Skuy lah.." ucap Zoya.
"Bang.. Pulang dulu kita ya.." ucap Roy.
"Siipp.. TTDJ kalian.." ucap Ikbal.
"Oke.." ucap mereka. Mereka kemudian berlalu meninggalkan kedai ice cream Ikbal.
"By the way.. si Roy kalau dibilang culun sih enggak ya.. gaya dia ngomong juga kagak kelihatan culun.. cuma penampilannya doang yang culun.. tapi kalau dilihat-lihat, dia tuh ganteng, kulitnya bersih, mulus, badannya juga bagus. Masa sih, cowok dengan postur tubuh yang nyaris sempurna kayak dia bisa cupu begitu??" monolog Ikbal bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
...
Elzia dan Roy kini sedang dalam perjalanan pulang.
"Rumah lo yang mana, Roy.?" ucap Elzia.
'Jujur atau enggak ya sama Elzia tentang rumah gue yang sebenarnya?? Kayaknya jangan dulu deh.. Gue asal aja deh..' ucap Roy di dalam hatinya.
"Udah Zi.. sampai depan gang nya aja.. ntar gue jalan kaki aja.. dekat lagi kok.. itu gang nya." ucap Roy menunjuk sebuah gang kecil.
"Udah gak apa-apa gue anterin lo sampai depan rumah aja." ucap Elzia.
"Jangan deh Zi.. ntar lo susah muterin motornya.. jalannya kecil soalnya terus buntu juga. ntar susah." ucap Roy.
"Oh gitu ya.. ya udah deh kalau gitu.. gak apa-apa kan gue anter sampai depan gang aja?" ucap Elzia seraya meminggirkan motornya.
Roy pun turun dari motor Elzia.
"Gak apa-apa kok Zi.. Zoya juga gitu kok kalau nganter.. by the way thanks ya.. dan sorry karena gue ngerepotin lo." ucap Roy.
"Yaelah.. gak apa-apa kali.. santai aja.. sama-sama ya.." ucap Elzia.
"Hati-hati Zi.." ucap Roy.
Elzia pun mengangguk.
"Oke.. gue balik ya.. bye.." ucap Elzia lalu melajukan motornya meninggalkan Roy.
Ketika Roy akan berjalan, sebuah mobil berhenti di sampingnya. Salah seorang yang ada di dalam mobil itu pun turun dari mobil tersebut.
"Boss.. ayo masuk.." ucap seorang berseragam hitam itu.
"Ah iya.." ucap Roy lalu masuk ke dalam mobil tersebut.
Ketika dalam perjalanan...
"Kalian ngikutin gue dari tadi?" ucap Roy.
Mereka pun mengangguk.
"Iya boss.. disuruh sama abangnya boss."
Ya, sejak tadi, orang suruhan abangnya itu terus mengikuti Roy untuk terus mengawasi Roy.
Roy pun mengangguk.
"Oh iya.. abang gue masih di sana?" ucap Roy.
"Masih boss.. mungkin tinggal hitungan hari aja beliau di sana... sambil menunggu pengumuman itu."
"Oh iyaya.. gue hampir lupa sama pengumuman itu.." ucap Roy.
....
Zoya melangkahkan kakinya memasuki rumahnya seraya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum.." ucap Zoya pada rumahnya yang kosong. Ia lalu menutup dan mengunci kembali pintu rumahnya setelah masuk dan pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat.
Zoya meletakkan tas sekolahnya di lantai.
"Huuhhh... gerah banget.. mandi dulu deh terus makan siang.. terus tidur deh.." gumam Zoya.
Zoya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.....
Elzia memasuki kamarnya dan mendudukkan dirinya di tepi tempat tidurnya.
"Capeknya.. Ini semua karena Naufal.. dia selalu aja cari masalah sama gue.. heran gue.." monolog Elzia kesal.
Elzia lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
...
Roy telah tiba di rumahnya beberapa menit yang lalu. Ia pun juga sudah seleai membersihkan diri dan berganti pakaian.
Kini, ia sedang duduk di single sofa yang ada di kamarnya seraya melihat sesuatu pada laptop di depannya.
"Sebentar lagi hasilnya akan diumumkan di website ini.. Dan gue harap, apa pun hasil keputusannya, semoga itu adalah yang terbaik.." monolog Roy.
Drrrtttt....
Ponsel Roy berdering, pertanda jika ada panggilan yang masuk di sana.
Roy mengambil ponselnya, ia lalu membaca nama penelpon yang masuk di handphonenya.
Roy mengendikkan bahunya. Ia kemudian menerima panggilan tersebut.
"Ya halo bang??" ucap Roy pada seseorang di seberang telepon.
"Roy, lusa lo bantuin gue pindahan ya.." ucap seseorang di seberang telepon yang merupakan abang Roy.
"Ha?? Pindahan? Mau pindah ke mana lo?" Ucap Roy seraya melepas kaca matanya.
"Gue baru beli rumah.. dekat dari tempat kerja gue.. jadi, dari pada gue tinggal di kos-kosan yang sempit, lebih baik gue tinggal di rumah sendiri.. apa lagi sebentar lagi pengumuman itu keluar. Kalau si Zan lolos, dia otomatis akan tinggal sama gue." ucapnya.
"Kenapa kalian gak tinggal di rumah gue aja?" ucap Roy.
"Males deh Roy.. kejauhan.."
"Ya udah.. lusa lo kabari aja gue lagi.. ntar kalau gue ada waktu, bakal gue bantu kok." ucap Roy.
"Gaya lo.. lusa tuh weekend ya.. jangan macam-macam deh lo.."
"Iya iya bang.. kabarin aja.. kadang gue main sama temen gue soalnya." ucap Roy.
"Main mulu ya kerjaan lo sekarang.. kayak ada aja yang mau temenan sama orang culun kayak lo wkwk.."
"Sialan lo... gue culun ini cuma bohongan ya.. gak beneran.. rese lo." ucap Roy.
"Iya iya... ya udah gue tutup ya.. bye."
"Oke." ucap Roy.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
"Si kutub mau pindah ternyata... hadehhh.." monolog Roy dengan malas.
......
Elzia kini sedang membersihkan rumahnya. Ia menyalakan lagu di ponselnya seraya membersihkan rumahnya.
Sesekali, mulutnya ikut menyanyikan lirik lagu tersebut.
"Assalamualaikum..." ucap seseorang di ambang pintu rumah Elzia.
"Waalaikumsalam.." ucap Elzia seraya menghentikan aktivitasnya yang sedang menyapu rumah. Ia lalu menoleh pada sumber suara.
"Bunda.. baru pulang kerja, bun?" ucap Elzia seraya menyalim tangan sang bunda.
Bunda Elzia pun mengangguk.
"Iya El.. kamu lagi bersih-bersih ya?" ucap Bunda Elzia.
Elzia pun mengangguk.
"Iya bun.." ucap Elzia.
"Maaf ya bunda jadinya ganggu kamu.." ucap Bunda Elzia.
"Gak apa-apa." ucap Elzia.
"Ya udah.. bunda mau membersihkan diri terlebih dahulunya." ucap bunda Elzia.
Elzia pun mengangguk. Bundanya lalu pergi ke kamarnya.
"Tumben pulang cepat.." gumam Elzia.
......
Lelaki tampan itu kini sedang break setelah melakukan adegan syuting yang melelahkan.
Ya, dia adalah Alzanno Dezvaro. Seseorang menghampiri dirinya yang tengah beristirahat.
"Al, nanti ada satu kali lagi ya adegan lo.."
Alzanno pun mengangguk.
"Oke oke.. Ini sampai kapan sinetronnya??" ucap Alzanno.
"Sampai selesai dong, Al.. sesuai scriptnya.. Kenapa memangnya lo tanya gitu?"
"Gak bisa gitu dicepetin aja?? Penonton apa gak pada bosen nonton sinetron yang udah lebih dari seratus episode?" ucap Alzanno
......