Sementara itu perahu kayu milik Bandra sudah tiba di tepi pulau macan, tempat tinggal Wina. Tetapi betapa terkejutnya mereka bertiga, ketika melihat banyak orang bersenjata berjaga-jaga.
Sari hendak mengeluarkan pistol dari balik belakang bajunya, tetapi Wina segera menahannya dengan berkata, "Naluriku berkata, mereka tidak akan membunuh kita kalau kita tidak berbuat macam-macam di sini."
Beberapa orang bersenjata yang melihat kedatangan mereka bertiga segera mendekati mereka seraya berkata, "Pulau ini tidak mengizinkan siapa pun untuk datang dan pergi sesuka hati."
"Tapi pak, saya pernah tinggal di sana." kata Wina sambil menunjuk ke salah satu bangunan yang ada di situ.
Orang-orang yang menghadangnya tertawa, lalu salah satu di antaranya berkata, "Tidak mungkin ada yang hidup. Karena mereka semua sudah kami habisi."
Mendengar itu mereka bertiga terkejut dan lagi-lagi Sari hendak mengeluarkan pistol karena kesal.