"Kalau begitu kita ganti taksi saja!" kata si pemuda itu sambil membangunkan si kakek.
Dan si sopir pun segera menghentikan kendaraannya.
Rupanya si kakek benar-benar pulas, susah sekali di bangunkannya.
Akhirnya si pemuda itu pun mengalah dan hendak turun dari taksi tersebut, tetapi si sopir taksi itu berkata, "Jika tuan turun di sini. Tuan tidak akan mendapatkan taksi kosong. Karena wilayah ini adalah wilayah elit. Jarang taksi kosong yang lewat. Semua penduduk di sini memiliki minimal dua kendaraan."
Si pemuda itu memperhatikan di sekeliling tempat taksi itu berhenti. Hingga akhirnya dia tidak jadi keluar dan menutup kembali pintunya.
"Bagaimana tuan?" tanya si sopir itu kepada si anak muda.
"Bagaimana lagi. Kita lanjutkan saja perjalanan kita." Kata si pemuda itu dengan wajah yang masih terlihat sedikit kesal.
"Baiklah kalau begitu." Kata si sopir yang kembali menjalankan kendaraannya.