Instruksi itu tidak di jalan dengan baik oleh Pak Bramana Putra sehingga membuat Restu marah besar terhadapnya. Apa lagi di tambahkan dengan Pak Bramana Putra tidak pernah menerima telepon masuk dari dirinya.
"Kurang ajar si Bramana Putra itu, setelah dia menerima uang muka. Orang itu tidak tahu diri dan juga tidak tahu berterima kasih, sepertinya ia hendak menghianati aku pula. Sepertinya dia memang harus di ancam dengan menggunakan putrinya!" kata Restu dengan geramnya.
Setelah berkata demikian ia menyuruh beberapa anak buahnya untuk merekam keadaan Tina di tempat di mana ia di sembunyikan.
Orang-orang suruhan Restu segera bergegas menuju ruangan di mana Tina di sembunyikan.
Begitu pintu di buka dari luar, Tina mencoba menerobos lari keluar. Tetapi usahanya sia-sia karena ia berhadapan dengan orang-orang bertubuh besar. Sedangkan ia sendiri bertubuh kecil, sehingga mudah tertangkap lagi.