"Di kampung ada siapa saja?" tanya Evelin tetapi dengan nada seperti mendesak.
"Tidak ada siapa-siapa. Hanya makam orang tua saja. Sudah lama tidak nyekar." Kata Jaya lagi.
"Syukurlah kalau begitu. Tetapi kalau bisa kamu jangan lama-lama di kampungnya ya." Kata Evelin mencoba dengan nada bercanda.
Mendengar nada bercanda seperti itu, Jaya malah terdengar kikuk dan sedikit bimbang. Akhirnya ia pun hanya menjawab, "Baik ibu."
Lalu hubungan mereka terputus kembali.
"Maksudnya apa ya dari pembicaraan Bu Evelin barusan." Kata Jaya sambil garuk-garuk kepalanya sendiri yang tidak gatal.
Jaya jadi merasa ragu untuk melanjutkan perjalanannya ke kampung. Pada hal hanya tersisa jarak satu jam lagi. Akhirnya ia memutuskan, "Sebaiknya aku kembali saja ke rumah Pak Bramana. Mungkin orang tuaku melarang aku untuk datang melalui perkataan Bu Evelin." Katanya sambil masuk ke dalam mobil.