"Kami ikut!" seru Dinda dan Tina kepada Evelin.
"Kalian tidak boleh ikut. Karena perjalanan ini bukan tamasya sayang." Ucap Evelin sambil mendekati mereka berdua, lalu memeluknya.
"Tetapi dengan aku bisa kan."
Mereka menoleh, tampak mama Resty di depan pintu.
"Mama." Tegur Evelin dengan nada tidak enak.
"Evelin, sepertinya mereka berdua butuh penyegaran. Mama pikir sebaiknya mereka cuti setahun saja sekolahnya. Lagi pula kedua anak mama ini pintar-pintar. Pasti dapat mengejar ketertinggalannya. Moga-moga saja sebelum masuk tahun depan ada ujian pera-tes, jadi begitu masuk mereka sudah berada di kelas yang memang seharusnya mereka tempati. Lagi pula ada kamu dan Sinto yang membantu mereka berdua." Kata mama Resty lagi yang panjang lebar bicara untuk tidak memberi kesempatan kepada Evelin.
Evelin mengangguk pasrah saja ketika mendengar perkataan mama Resty itu.