Pak Broto pun turut tertawa senang begitu mendengar hasil para anak buahnya.
"Tidak sia-sia aku membayar mereka semua dan memfasilitasi mereka. Jadi kini aku tidak perlu lagi Pak Bramana." Gumamnya pelan.
Kemudian ia mendengar ada suara, "Jangan. Kau masih perlu dia dalam hal pengiriman barang. Jadi setelah kamu tahu lika-liku caranya, barulah tendang dia!"
Pak Broto terkejut mendengar suara itu, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tetapi tidak ada siapa-siapa.
Kemudian pria tua itu mencerna suara tersebut, lalu katanya dalam hati, "Benar juga apa yang di katakan suara itu, aku harus memanfaatkan dirinya sebaik mungkin. Barulah setelah itu, mati kau!"
Kata Pak Broto sambil mengepal tinjunya.
"Tadinya aku tidak mau terlibat jauh, tetapi karena dia yang mempermainkan saya. Saya pun hanya mengikuti iramanya saja. Tetapi sayangnya semua wanita itu tidak tertangkap. Jika tertangkap, mungkin aku bisa menikmatinya beberapa saat." Katanya dengan nafas memburu.
****