Polisi yang bernama Gunawan itu menatap tajam ke arah Pak Bramana.
"Jadi, kau tidak percaya dengan ucapanku." Keluhnya sambil hendak menangis.
"Dari dulu sampai sekarang kau belum berubah juga ya. Aku tahu sifatmu. Kalau sudah kepepet tidak ada jalan. Segala cara kau lakukan!" kata si Gunawan dengan nada ketus.
Kemudian ia menyuruh kepada anak buahnya untuk berjaga-jaga mengawasi Pak Bramana sebagai tahanan kota.
Setelah itu ia menoleh lagi ke Ningsih kepala cabang bank yang telah di perdaya oleh Pak Bramana.
"Tenang saja ya Bu, saya akan mengusut tuntas semuanya. Saya pun sudah gerah menghadapi semuanya." Setelah berkata demikian polisi yang bernama Gunawan itu segera pergi meninggalkan Ningsih dan yang lainnya.
Begitu keluar dari rumah sakit, "Kasihan Resty, sudah aku bilang dari dulu ceraikan saja dia. Malah dia mau bertahan. Tetapi akhirnya pisah-pisah juga. Oh iya apakah nomornya masih yang lama ya?" tanya Gunawan dalam hati.