Sekitar jam sembilan pagi Evelin baru bangun, ia mengucek-ngucek kedua matanya.
"Waduh. Sudah jam sembilan. Rupanya aku tidur nyenyak sekali ya." Ucapnya sambil menggerakkan tubuhnya dan segera membuka jendela kamarnya.
Ia pun menjulurkan lehernya keluar jendela dan segera menoleh ke arah rumah itu, sambil berharap agar ketiganya datang lagi ke situ.
Sepertinya harapannya pupus sudah. Karena tunggu punya tunggu, orang yang di harapkan datang tidak datang-datang juga.
Dengan sedih, akhirnya Evelin pun menutup jendela kamarnya dan segera membasuh badannya agar segar kembali.
Memang belum berjodoh. Karena sebelum Evelin membuka jendela kamarnya ketiga orang itu sudah keluar dari kediaman Sinto.
****
Dua jam sebelum Evelin membuka jendela kamarnya, rombongan itu tiba di depan kediaman Sinto.
Melihat pintu utama tampak terbuka, Sinto pun segera memasuki rumahnya sendiri.