Restu pun saat itu juga tidak bernafas lagi, alias sudah mati. Sedangkan Pak Bramana Putra tampak sekarat karena mengeluarkan banyak darah.
"Nak, cepat tolonglah ayahmu!" teriak Resty dari dalam taksi.
Sesungguhnya saat itu Pak Broto hendak keluar dari taksi dan menghalangi Dinda, tetapi dia mengurungkan niatnya.
Dinda hanya menangis, ia tidak tahu apa yang ia harus perbuat. Menolong ayahnya atau membiarkannya begitu saja hingga perlahan-lahan mati.
Kemudian tampak seseorang datang mendekati Pak Bramana Putra. Ia pun segera membawa pergi tubuh lelaki berusia paruh baya tersebut dari tempat itu.
Melihat orang itu membawa tubuh Pak Bramana Putra pergi begitu saja, Dinda pun menurunkan pistolnya.
Sedangkan suasana di tempat itu juga sudah sepi.
Orang yang mengaku sebagai sahabat Pak Bramana Putra sudah tidak ada di situ lagi. Sedangkan kendaraan yang mengantarkan Pak Bramana Putra ke tempat tersebut pun sudah tidak kelihatan lagi.