"Jika saja aku bisa menemukan Sinto lebih dahulu dari yang lain." Ucap Evelin sambil merebahkan dirinya di atas tempat tidur lalu ia menangis.
Kemudian ia teringat lagi akan kejadian di atas motor boat tersebut.
"Sinto kenapa sih kamu tidak mau bersamaku. Kalau tidak, kita kan masih bersama-sama." keluh Evelin lagi.
Kemudian ia teringat perkataan Azumi, kalau yang di culik adalah Sinto yang palsu.
Teringat akan hal itu Evelin berteriak keras. Sekeras-kerasnya lalu ia tak sadarkan diri.
Karena kamar itu memilik kedap suara, sehingga suaranya jeritannya tidak sampai terdengar keluar.
****
Restu tampak terengah-engah akibat dari jeritannya.
Ia melampiaskan ke sesakkan di hatinya dengan menjerit. Beruntung baginya tidak ada orang di sekitar tempat itu, sehingga ia tidak di kira orang gila.
"Bramana Putra, Resty. Kalian berdua harus membayar mahal atas perbuatan kalian berdua kepadaku!" katanya geram sambil membanting sebuah benda yang ada di sekitarnya.
