"Tetapi rupanya Tuhan berkehendak lain, saya pun hamil. Sehingga suaminya mengurungkan niatnya dulu untuk bergabung dengan saudaranya setelah saya melahirkan."
Saat itu terdengar suara seseorang, "Nyonya, sebaiknya jangan di keluarkan semua uneg-unegnya."
Semua orang menoleh ke arah suara tersebut, kecuali Azumi dan Kotaro.
Mendengar itu, Evelin menyelak.
"Nyonya, apa tidak sebaiknya kita bicara di ruang tertutup saja." Katanya dengan nada khawatir.
Azumi menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Mereka semua ini adalah yang masih setia dengan suami saya." Ucapnya dengan suara gemetar. Menahan tangis.
Kemudian lanjutnya.
"Bersamaan dengan itu Kenjiro mengangkat dua orang anak dari karyawannya. Karena belum genap dua bulan melahirkan karyawannya itu suami istri mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Karena karyawan mereka itu baik, maka di adopsilah kedua anak itu oleh Kenjiro dan istrinya. Hitung-hitung sebagai pancingan juga." Kata Azumi sambil tersenyum.