Tina akhirnya masuk kembali ke dalam ia memilih salah satu pintu di ruangan itu dan membukanya.
Saat itu hari sudah menjelang pagi mendekati pukul enam pagi.
Ternyata yang ia pilih adalah kamar kosong tidak ada siapa-siapa di situ.
"Baguslah. Aku memang mau sendiri dulu." Katanya dalam hati sambil melangkah masuk ke dalamnya.
Ia pun mengunci pintu dan merebahkan dirinya di atas kasur. Matanya menatap ke langit-langit.
"Andaikan saja aku bukan dari anak mereka berdua, apakah aku bisa hidup tenang dan bahagia?"
Setiap orang sudah di takdirkan untuk menjadi bagian dari kehidupan ini.