Beberapa minggu kemudian di Kerajaan Bintang Fajar
Di sana terjadi acara besar karena raja memperkenalkan pahlawan terhormat kepada rakyat sekaligus mengantarkan sang pahlawan ke acara berburu pertamanya. Iring-iringan dari kerajaan membelah lautan manusia menuju gerbang kerajaan, ditengah rombongan kerajaan ada satu ksatria yang amat mencolok dengan menunggangi kuda putih menggunakan zirah putih dengan bersemangat melambai kearah warga yang bertepuk tangan padanya. Dialah pahlawan terhormat yang dimaksud.
"Dia masih begitu muda …"
"lihatlah betapa bersemangatnya pahlawan muda ini.."
"kuharap dia bisa menghilangkan krisis yang diramalkan …"
Percakapan-percakapan itu ada antara gerombolan warga berisi keingintahuan, harapan dan kepasrahan mereka. Pahlawan yang begitu muda membuat mereka malah menjadi ragu padanya apalagi terdapat ramalan akan datangnya kiamat di dunia mereka dan itu akan terjadi dalam waktu singkat, mereka khawatir apakah pahlawan muda ini dapat menyelamatkan mereka dari itu. Tapi rasa ragu mereka tertutup dengan suara tepuk tangan dan sennyum diwajah mereka.
Akhirnya iring-iringan kerajaan itu sampai ke gerbang kerajaan. Disana raja telah menunggu beserta para adipati,pangeran dan semua anggota kerajaan lainnya
Ksatria berzirah putih itu turun dari kuda putihnya dan langsung setengah berlutut kepada raja sampai akhrinya sang raja menyuruhnya berdiri, lalu sang raja melihat rakyatnya dengan lantang ia berkata .
"Wahai rakyatku dengan bangga kuperkenalkan kau satu ksatria baru kerajaan kita, ksatria yang akan menuntun kita melewati zaman kegelapan yang akan datang, yang akan menjadi pilar yang menopang kerajaan kita dan akan setia terhadap kerajaan ini !!"
Tepuk tangan meriah menanggapi pertanyaan raja.
"MAAF YANG MULIA !!"
Sebuah suara memutuskan rantai tepuk tangan membuat area gerbang istana sunyi seketika, orang-orang yang berada disekitar sumber suara menyebar karena tak ingin disalahkan,hingga akhirnya semua orang tau siapa yang membuat ulah diacara ini. Dia adalah lelaki plontos setengah baya dengan bekas luka di pipinya,dia memiliki tubuh berotot dan tubuh yang tinggi hampir mencapai dua meter yang membuatpenampilannya sangat mengintimidasi. Menemukan siapa pembuat onar para penjaga langsung mengerumuninya, tapi mereka melihat raja mengangkat tangan jadi belum bertindak lebih lanjut.
"Utarakan keinginanmu dan kenapa kau menginterupsi pernyataanku ?"
Pria itu sedikit menunduk lalu berkata. "Sekali lagi maaf yang mulia, Hamba melihat pahlawan masih sangat muda, bukannya meremehkan tapi hamba memiliki ketakutan jikalau sang pahlawan belum siap menghadapi masa kegelapan nanti. Hamba ragu yang mulia apakah anda dapat memadamkan keraguan hambamu yang rendah ini….?"
" Bagaimana jika aku membuktikan langsung padamu paman?"
Suara terdengar dari sang ksatria berzirah putih yang langsung menghadap raja untuk meminta tanggapannya, melihat raja mengangguk sang ksatria berzirah putih tersenyum lebar lalu melirik penjaga. Para penjaga langsung menyuruh warga untuk memberi ruang agar jalan menuju areasparing dapat dilewati,lalu ksatria berrzirah putih memasuki area sparring dengan senyum ia menodongkan pedangnya kearah pria setengah baya.
"Saya Bernard silva ksatria suci dari bumi menantangmu untuk bertarung secara terhormat!"
"Saya Caecius menerima tantangan secara terhormat…" Jawab pria setengah baya yang ternyata bernama Caesius, ia juga memasuki area sparring lalu memilih senjata yang di siapkan penjaga dan dia memilih sepasang kapak lempar.
Bernard dan Caesius mengambil posisi kuda-kuda terbaik mereka dan saling menatap tajam satu sama lain, sampai akhirnya Bernard mengambil langkah pertama dengan gerakan menusuk.
"Chop!"
Caesius menghindar sambil menganggap Bernard idiot karena langkah pertamanya begitu banyak celah lalu saat berhasil menghindar dia menebas dengan garang kearah tubuh Bernard. Caesius sudah percaya diri akan menang sampai Tubuh Bernard tiba-tiba hilang membuat kapak Caesius menyerang udara kosong, sampai ada rasa dingin di leher belakangnya lalu disertai suara.
"Ksatria Caesius,jangan remehkan lawanmu atau kau akan kalah ." Suara tenang Bernard terdengar.
"Pahlawan terimakasih pengampunan anda, Aku kalah ." Kata Caesius yang langsung bersujud meminta maaf. Lalu disambung tepuk tangan semua warga disertai bisikan-bisikan.
"Begitu cepat…"
"Benar kukira akan pertarungan sengit…"
"Pahlawan terlalu cerdik…."
"Dia memanfaatkan saat musuhnya lengah.."
"Tidak seperti itu Pahlawan dia terlalu cepat untuk Caesius bisa bereaksi.."
"itu penindasan absolut... Kekuatan mereka berbeda jauh…"
Bisikan-bisikan sekarang berisi kekaguman semua keraguan bagai tidak pernah ada, pengakuan mengalir dari segala sisi itu berlangsung sampai raja bertepuk tangan,tepuk tangan dan bisikan warga akhirnya surut. Tepuk tangan raja masih berlangsung lalu raja berkata.
"pertarungan ksatria yang luar biasa, wargaku percayalah pada pahlawan kita hasil pertarungan ini adalah hasil latihan hanya beberapa minggu ini… inilah keistimewaan Pahlawan yang dipilih takdir, mereka mudah berkembang."
"paduka benar! Hidup paduka! Hidup pahlawan!"
"Hidup paduka! Hidup Pahlawan!"
"Hidup paduka!Hidup Pahlawan!..."
Sorakan-sorakan memenuhi gerbang kerajaan menunjukkan rasa setuju mereka pada raja. Namun, tanpa diketahui semua ada satu orang yang dengan mati-matian menahan tawa dia menggunakan jubah hitam yang menutupi semua anggota tubuhnya kecuali wajah yang terlihat masih sangat muda dan bersemangat tapi sekarang wajah itu ia tutupi tanga takut orang-orang melihat senyum konyolnya. Jika Rei berada di sampingnya maka dia akan memukul kepala orang itu karena dia adalah Samuel,orang yang mencuri bakso bakarnya.
Samuel menghentikan tawanya setelah ia puas menertawakan akting Bernard yang terkesan sangat memaksa agar terlihat keren, tapi ada hal lain yang membuatnya senang.
[SKILL BERHASIL DISALIN]
[SKILL 'BLINK' DIPELAJARI]
Akhirnya hadiah salah satu quest spesial, yaitu [Kesempatan menyalin skill pahlawan lain] dapat ia gunakan terlebih ini adalah skill yang ia anggap keren, dengan skill [BLINK] membuat pengguna tiba-tiba berada di belakang target. Samuel yakin setelah ini jika ada pertarungan ia akan lebih mudah menang. Tapi, tujuan Sam bukan hanya menyalin skill pahlawan tapi ia juga ingin mengikuti rekrutmen pengawal pahlawan selama berburu. Selanjutnya,Samuel menunggu raja memberi beberapa kata-kata bijak lalu setelah itu ia membuka acara seleksi pengawal pahlawan.