Chereads / Nisekai / Chapter 45 - Tak pernah tersenyum

Chapter 45 - Tak pernah tersenyum

Satu minggu telah berlalu, tinggal empat puluh lima hari lagi ujian akhir semester akan segera di mulai. Gadis berambut putih, mengenakan kemeja putih berlengan pendek, berdasi hitam panjang, rok hitam dan kaos kaki hitam setengah betis. Rambut putih menjulur ke bawah dengan poni rata yang sudah tertata rapih. Tidak lupa, mengenakan jubah penyihir putih, berlambang bintang kejora emas di belakang punggungnya.

Dia memandang wajahnya sendiri sembari tersenyum. Sebab besok, mamahnya akan kembali pulang dari Jepang. Tidak sabar rasanya untuk menceritakan semua hal yang ia alami kepada Sang Ibu. Andaikan, dia bisa menguasai sihir teleport mungkin ia bisa menemui mamahnya setiap saat. Suara pintu terdengar, semakin lama suara tersebut semakin keras terdengar.

"Ayo cepatlah Luna, ada rapat antar penyihir papah tidak ingin membuat mereka menunggu lama!" kata Erwin Papahnya berucap di balik daun pintu.

"Iya."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS