Setelah mengantar pesanan, Tina dan Elisa berjalan menuju jendela dapur mengambil pesanan. Kemudian kedua gadis itu, mengantarnya pada dua meja pemesan. Ketika sedang berjalan, tanpa sengaja seorang pelanggan menabrak Elisa. Peri itu terjatuh, lima cangkir kopi pecah dan tumpah ke lantai.
Seketika, konsentrasinya menjadi kacau ketika lima lelaki, menatapnya dengan sorot matanya yang tajam. Kekecewaan, terlihat jelas pada sorot mata mereka berlima. Tina berjalan mendekat sambil membawa pel lantai, serokan dan sapu.
"Kalau kerja yang bener!" sentak lelaki mengenakan jas hitam bertubuh gemuk.
"Kita sudah menunggu dari tadi. Lain kali hati-hati," sambung temannya mengenakan baju perusahaan.
"Maaf, kami akan buatkan sekali lagi" balas Tina sambil membungkuk.
Kemudian, kedua gadis itu saling membantu membereskan pecahan gelas dan mengelap kopi yang tumpah ke lantai. Fadil terdiam, melihat mereka berdua dari meja kasir.