Fadil berlari secepat kilat menuju kedua istrinya. Tidak butuh waktu lama, akhirnya dia pun sampai di Halte Bus Jl. Cempaka Hitam. Dia melihat, Luna sedang menyembuhkan Sarah dengan sihir penyembuh. Sekujur tubuhnya, terdapat banyak sekali luka memar dan bekas cakaran. Ada juga sedikit luka bakar, pada bagian pipi dan bahunya. Berkat sihir penyembuh, luka Sarah mulai sembuh total secara perlahan. Di hadapan mereka berdua, terlihat sosok hantu tampa kepala mengeluarkan api putih pada lehernya.
Standar motor yang sempat tertancap di lehernya, berada di atas lantai Halte Bus. Luna dan Sarah, masih mengenakan topeng melirik ke arahnya. Di balik topeng, Fadil pun menangis lalu berlari dan memeluk kedua istrinya. Mereka bertiga, saling berpelukan sembari menangis mengabaikan makhluk di sampingnya.
"Cintaku, syukurlah kalian tidak apa-apa. Aku sangat khawatir," kata Fadil sambil menangis memeluk kedua istrinya.
"Kami baik-baik saja sayang," balas Luna.