Pagi telah tiba, suara ayam berkokok telah membangunkan Fadil dan kedua istrinya. Mereka bertiga, tidak mengenakan selehelai benang pun di balik selimut tebal. Dia sangat kelelahan, sekaligus senang karena pertempuran semalam. Jatah seminggu dua kali, membuat dirinya semakin buas. Semalam dia merasakan firasat buruk tapi entah mengapa, dia teringat oleh Fajar. Sebelum pergi meninggalkan Cafe, Fajar sempat bilang bahwa dirinya ingin berkunjung ke rumah temannya, mumpung malam minggu sedang berlangsung.
Kedua istrinya mulai terbangun, mereka berdua mencium pipinya secara bersamaan. Kemudian mereka berdua, memeluk Fadil dengan sangat erat. Fadil memeluk kedua istrinya, dia mencium kepala mereka berdua secara bergantian.
"Selamat pagi, cinta-cintaku," sapa Fadil kepada kedua istrinya.
"Pagi sayang," balas Sarah.
"Pagi suamiku, cie yang semalam dapat jatah," balas Luna menggoda suaminya.
"Ciee," goda Sarah.