Sarah pun terdiam, dia menunduk sambil meneteskan air mata. Gadis itu tidak ingin kembali ke Negeri Kayangan. Namun, mendengar ancaman dari Sang Ayah membuat Sarah berpikir dua kali. Sebab Ayahnya, Prabu Gumilar Dirgantara tidak pernah bermain-main dengan ancamannya. Terpaksa, dengan berat hati Sarah pun mengambil selendang lalu bersiap-siap dan melayang kembali ke Negeri Kayangan.
"Maaf, terpaksa aku harus mengingkari janjiku. Selamat tinggal Fadil, aku sangat mencintaimu," ujarnya di dalam hati sambil berlinang air mata.
Sementara itu Fadil sedang menjalani perkuliahan, dia fokus mendengar materi yang sedang disampaikan oleh Dosen. Sesekali, dia melirik ke arah gadis berambut putih duduk dipojok. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh di langit diiringi suara lelaki yang tidak jelas. Kemudian dia menoleh ke samping, melihat suasana di luar kelas. Langit dipenuhi oleh awan, tidak ada rintikan hujan dan gemuruh seperti yang dia dengar sebelumnya.