Ares sampai di depan pintu penthouse Jupiter dan mulai mengatur napasnya. Ia menarik menurunkan napas beberapa kali dan mencoba menenangkan diri.
"Oh shit, kenapa gue jadi kayak orang bodoh begini! Minta maaf iya ... iya minta maaf!" tukas Ares pada dirinya sendiri. Ia lalu mondar-mandir di depan pintu sambil meremas tangan atau sesekali menggigit ujung jarinya.
Jantungnya sudah tak karuan berdetak. Ares tak pernah setakut ini dalam hidupnya. Jika ia bisa mengulang waktu mungkin ia lebih suka memlester matanya agar tak melihat Putri sehingga tidak timbul rasa suka dan akhirnya bertindak sebodoh itu.
"Ah, gue harus gimana? gue harus gimana?" ujar Ares berkali-kali. Ares mencoba mendekat dan hendak mengetuk pintu. Tapi tunggu dulu? Bukannya dia memiliki nomor kombinasi password masuk ke dalam? Untuk apa dia mengetuk pintu.
"Iya ya! Tapi ... kan ceritanya gue mau minta maaf!" ia mulai memarahi dirinya lagi. Ares lalu mengangkat tangan dan hendak mengetuk.