"Kakak punya alasan memukul orang itu. Dia bukan orang baik. Dia adalah orang yang sudah membantu seorang pembunuh dan hampir menjerat Andy. Itu sebabnya Kakak menghajar dan mematahkan kakinya. Saat itu Kakak sedang mencari Andy dan dia tau dimana Andy berada. Tapi dia gak mau mengaku." Putri masih terperangah mendengar hal tersebut. Itu adalah bagian yang tak pernah ia ketahui sebelumnya.
"Kakak gak akan pernah menyakiti kamu. Seujung rambut sama sekali, Kakak gak akan pernah bisa dan sanggup untuk menyakiti kamu." Ares berhenti lagi dan sedikit menundukkan kepalanya menatap lantai di depannya. Ia mengurut tekuk untuk mengendurkan otot agar bisa lebih relaks atas beban hatinya selama ini.
"Kakak datang ingin buat pengakuan atas yang selama ini Kakak lakukan sama kamu. Mungkin kamu gak akan ingat. Tapi Kakak akan selalu ingat itu sampai mati," sambung Ares lagi. Putri masih diam mendengarkan. Ia belum tahu harus bicara seperti apa untuk menanggapi Ares.