Ares mengernyitkan keningnya saat melihat sambungan telepon dari Rei di ponselnya. Bukan ini yang ia harapkan. Matanya lalu naik menatap Jayden yang hanya tersenyum sekilas dan mulai sarapan lagi. Ares pun akhirnya mengangkat sambungan panggilan itu dengan mood jelek.
"Halo, Rei?" sapa Ares lebih dulu tapi belum ia selesai bicara Rei sudah mencerocos.
"Res, dimana lo? ke rumah gue sekarang ya!" perintah Rei serta merta ketika sambungan telepon sudah tersambung. Ares tak menjawab pada awalnya tapi kemudian protes.
"Sebentar! Buat apaan?" tanya Ares dengan wajah keheranan.
"Ada yang harus kita omongin!"
"Apa!"
"Udah lo ke sini aja!" Ares pun berdecap kesal menghadapi Rei yang seenaknya meminta bertemu di saat genting seperti ini. Ares melihat ke arah jam tangannya dan memajukan bibirnya cemberut.
