Pagi hari seakan berlangsung normal di kediaman Alexander. Bryan belum bertemu dengan putrinya. Dan Putri belum keluar kamar. Sementara Nisa masih bersikap seperti biasanya. Ia belum membahas apapun sama sekali dengan suaminya.
Bryan yang tidak tenang lantas kemudian duduk di kursi meja makan bersiap untuk sarapan pagi. Sementara Nisa sudah selesai dari persiapannya untuk bekerja hari ini. Tapi ia ragu, apakah harus pergi bekerja atau tidak mengingat yang sudah terjadi pada Putri tadi malam belum selesai.
ketika duduk di meja makan keduanya saling melirik satu sama lain. Akhirnya Bryan adalah pihak pertama yang bicara.
"Mana Putri?" tanya Bryan pada Nisa. Nisa menarik napasnya agak berat dan sedikit tersenyum lalu menjawab.