Bibir Ares bergerak dengan lembut mengulum bibir cantik Putri. Desah napasnya yang hangat dan lembut bersatu dengan milik Putri yang belum membalas ciumannya. Putri yang menyadari saat dirinya dicium oleh Ares sontak menolak tubuhnya.
"Kak, jangan ..." bisik Putri di sela ciuman Ares padanya. Ares mencoba menahan diri dengan bernapas lebih teratur. Tapi sekuat apa pun Ares menahannya, pesona Putri sudah membuatnya gila.
"Kakak mau kamu ... kakak mau kamu sebagai kado ulang tahun!" ungkap Ares dengan nada berbisik. Sebelah tangannya terus membelai pipi Putri dan memandangnya lekat. Sekilas Putri menundukkan pandangannya pada dasi dan kerah kemeja Ares. Jemari Putri otomatis membelai pundak dan kerah Ares dengan kedua tangannya.