Jelita benar-benar mabuk pagi ini. Dia muntah hebat padahal tak sedang minum alkohol sama sekali. Jelita terus memuntahkan sisa makan malamnya ke dalam toilet. Kali ini muntah-muntah hebat itu mulai mengganggunya. Padahal nanti malam, Jelita memiliki jadwal sebagai dokter jaga di ICU dan kondisinya harus fit.
Dan tadi malam ia juga makan malam dengan keluarganya. Namun semua masakan enak yang dibuat oleh ayahnya, David, sudah keluar dari lambungnya. Jelita jadi bosan dan kesal. Pasalnya ini sudah nyaris tiga hari ia mengalami hal yang sama.
Dengan langkah jengah dan kesal, Jelita akhirnya mengambil sebuah alat tes kehamilan untuk memeriksakan dirinya.
Jelita mengambil sampel urine miliknya untuk kemudian menjadi media tes. Setelah beberapa saat, Jelita masuk kembali ke dapur dan meletakkan alat tes itu di atas meja di lapisi dengan sebuah tisu.
Jelita mulai cemas. Jika benar dia hamil maka pil kontrasepsi yang selama ini ia gunakan tidak berhasil sama sekali.